LAPORAN LENGKAP
Nama : Annisa Rahmayani G
Kelas : IIIA
Kelompok : A1.1
Nis : 124778
Tanggal :3 FEBRUARI 2015
Judul Penetapan : pH Pupuk TSP,UREA dan ZA
Tujuan penetapan : Untuk mengetahui pH Pupuk ZA, TSP dan UREA
Dasar Prinsip :
Konsentrasi
ion [H+] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah
tetapi sangat menentukan sifat-sifat dari larutan, terutama larutan
dalam air.
Landasan
Teori :
"Pupuk"
Menurut Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2001 Tentang Pupuk Budidaya Tanam, pupuk adalah bahan kimia atau organik yang berperan dalam penyediaan unsure hara bagi keperluan tanaman secara langsung maupun tidak langsung.
Pupuk adalah bahan yang berperan penting dalam pertumbuhan tanaman terutaman sayuran. Untuk mendapatkan hasil yang baik, maka dibutuhkan pupuk yang berkualitas. Jenis pupuk yang digunakan harus sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman,dosis pupuk yang diberikan, waktu pemupukan, dan cara pemupukan. Akhir-akhir ini pupuk buatan banyak digunakan dalam kegiatan pertanian adalah pupuk buatan. Pupuk yang paling banyak dipakai terdiri dari elemen N, P, dan K atau disebut dengan pupuk majemuk lengkap. Hal ini dilakukan karena semakin sempitnya lahan pertanian sementara jumlah penduduk semakin meningkat. ( Soemirat,2002).
Justus Von Liebig (1840) menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sangat tergantung pada ketersediaan unsur-unsur yang esensial yang berada dalam jumlah yang minimum dan diperbaiki dengan pemupukan.
Pupuk didefinisikan sebagai material
yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi
katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan,
sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian
berkembang seiring dengan ditemukannyadeposit garam kalsium di Jerman pada
tahun 1839.
Dalam pemilihan pupuk perlu
diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta
manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk
yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang
dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada
kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum
memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu
diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang
diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat
pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh
pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.
v Penggolongan
Pupuk
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni
pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari
sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi)
oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk
kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran
ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap,
tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya,
kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
Pupuk anorganik atau pupuk buatan
adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan
kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut
jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua
yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara
yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur
hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang
mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.Penggunaan pupuk ini lebih praktis
karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat
diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk
majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung
unsur nitrogen dan fosfor.
Menurut cara aplikasinya, pupuk
buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun
diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah
Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat
akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan
Dolomit.
Menurut cara melepaskan unsur hara,
pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow
release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur
hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh
tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast
release antara lain urea, ZA dan KCL.
Pupuk slow release atau yang sering
disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan
unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan
tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih
lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi
karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi
dan mekanis.
Perlindungan secara mekanis berupa
pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan
bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea.
Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk
menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali.
Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk
jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman
yang bernilai ekonomis tinggi.
- Jenis – Jenis Pupuk
a. Pupuk anorganik adalah hasil proses rekayasa secara kimia/fisika dan atau biologi dan merupakan hasil industri /pabrik pembuat pupuk. Dapat digolongkan menjadi:
- Berdasarkan unsur haranya yaitu pupuk tunggal yaitu pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara. Pupuk majemuk yaitu pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara.
- Berdasarkan kandungan unsur haranya yaitu tinggi (Urea, ZA,TSP), sedang dan rendah.
- Berdasarkan kelarutannya yaitu yang larut air, larut asam, larut dalam asam keras
- Berdasarkan reaksi kimia yaitu asam(Urea,ZA), netral( kapur ammonium yang dicampur kapur gamping ) dan basa( NaNO3 ).
- Berdasarkan bentuknya yaitu pupuk dalam bentuk padat dan pupuk dalam bentuk cair.
b. Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar/seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat berbentuk padat/cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.Jenis pupuk ini dibagi menjadi:
- Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran padat, kotoran cair dari hewan ternak yang dicampur dengan alas kandang dan sisa-sisa makanan.
- Pupuk hijau adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan hijau yang sifatnya dapat atau cepat membusuk.
- Kompos adalah hasil akhir dekomposisi atau fermentasi dari tumpukan sampah-sampah organik yang berasal dari tumbuhan atau tanaman atau yang berasala dari kotoran hewan.
- Night soil adalah tinja atau kotoran manusia yang berupa padat atau cairan.
- Pupuk bungkil adalah pupuk yang berasal dari dari pabrik minyak kelapa atau kacang. Tepung tulang, dan Tepung darah adalah pupuk yang berasal dari limbah rumah potong.
- Sifat Sifat Pupuk
1. Kelarutan pupuk. Pupuk N dan K umumnya mudah sekali larut dalam air. Pupuk P terdiri dari mudah larut dalam air, mudah larut dalam asam sirat dan mudah larut dalam asam keras.
Universitas Sumatera Utara
2. Kemasaman pupuk dapat menurunkan pH tanah sehingga perlu diketahui kandungan yang dapat ditambahkan ketanah untuk mengurangi kemasaman.
3. Higroskopisitas pupuk yaitu mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada diudara.
4. Bekerjanya pupuk yaitu waktu yang diperlukan pupuk mulai dari pemberian pupuk hingga pupuk tersebut dapat diserap tanaman dan memeperlihatakan pengaruhnya.
5. Indek Garam (salt index) yaitu sifat pupuk yang dapat meningkatkan konsentrasi garam di dalam laritan tanah.
- Kegunaaan Pupuk
1. Membuat tanaman lebih hijau dan segar dan banyak mengandung butir hijau daun yang mempunyai peranan penting dalam proses fotosintesis.
2. Mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi, jumlah anakan, dan lain-lain)
3. Menambahn kandungan protein tanaman
4. Dapat dipakai untuk tanaman seperti tanaman pangan, holikultura, tanaman perkebunan, usaha peternakan dan usaha perikanan.
Alat dan Bahan :
- Tabung Reaksi
- Kertas pH Universal
- Sampel pupuk : TSP, UREA, ZA
- Air ( aquadest )
Cara Kerja :
- Contoh pupuk sebanyak 1 gram dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Dilarutkan dengan air dengan perbandingan (1:10)
- Dikocok selama 1 menit lalu didiamkan
- pH larutan pupuk / suspensi diperiksa dengan kertas pH universal
Pengamatan :
- pH pupuk TSP = 12
- pH pupuk UREA = 8
- pH pupuk ZA = 7
Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa pH pupuk
TSP, UREA, dan ZA adalah 12, 8 dan 7
Daftar Pustaka : http://diploma.chemistry.uii.ac.id.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar