LAPORAN LENGKAP
Nama
:Annisa Rahmayani G
Kelas
: IIIA
No.Stambuk : 124778
Kelompok
:A1.1
Tanggal
: 3 FEBRUARI 2015
Judul penetapan :
Penentuan Kadar Air Pada Sampel Pupuk ZA, Urea, dan TSP
Tujuan Penetapan : Untuk menentukan kadar air pada
sampel pupuk ZA, Urea, dan TSP yang akan di analisa
Dasar Prinsip
: Prinsip dari
metode oven pengering adalah bahwa air yang
terkandung dalam suatu bahan
akan menguap bila bahan
tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama
waktu
tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah
dipanaskan adalah
kadar air.
Landasan
Teori
:
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi
tambahan haranitrogen danbelerang bagi tanaman. Nama Za adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda ‘zwavelzure ammoniak’,
yang berarti Ammonium Sulfat (NH4SO4).
Ammonium
Sulfat bila dalam keadaan murni berwarna putih garam dengan bentuk kristal.
Wujud pupuk ini juga berbentuk butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini bersifat
higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk Urea. Namun
dalam perdagangannya, Ammonium Sulfat berwarna putih dan tergantung pada bahan
pencampur yang terkandung didalamnya seperti kelabu, kemerah-merahan, kekunung-kuningan,
biru tua atau bahkan kadang berwarna semu Ammonium Sulfat karena adanya
kandungan H2SO4 bebas, garam-garam mineral dan uap
air.
Karena ion
Sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini
berpotensi menurunkan pH tanah yang
terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan
pemakaiannya.
Reaksi kerja
pupuk Za agak lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam,
sehingga tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini
sangat baik untuk sumber Sulfur. Lebih disarankan dipakai didaerah panas.Pupuk
Za yang diperdagangkan dalam bentuk kristal, umumnya berwarna putih, tapi ada
juga yang berwarna abu-abu, biru kabuan dan kuning, tergantung kepada
pembuatannya.
Ammonium
sulfat merupakan jenis pupuk nitrogen yang paling sering dipakai dalam
perdagangan karena hidrolisa ion NH4+ ini sangat dibutuhkan
oleh pertumbuhan tanaman.
Banyak
proses yang digunakan dalam produksi Ammonium Sulfat, penggolongannya tersebut
berdasarkan atas bahan baku yang digunakan, proses-proses tersebut diantaranya:
a. Proses yang
menggunakan bahan baku (by product) dari pembuangan gas Kokas.
b. Proses
konversi Kalsium Sulfat alam (gibs) atau Kalsium Sulfat by produk(yang diambil
dari pabrik asam Phosphate).
c. Proses
dengan reaktan murni, seperti Ammonia yang diperoleh dari Ammonia plant dan
Asam Sulfat dari pross kontak. Pada proses dengan reaktan murni ini, ada
bermacam-macam prosesnya.
Proses dasar
cyclenya sama tetapi untuk menyatukan perbedaan secara teknis diperlukan suatu
proses penyempurnaan. Yaitu dengan adanya proses netralisasi antara Ammonia dan
Asam Sulfat lalu terjadi kristalisasi dengan tekanan vakum. Netralisasi akan
terjadi pada temperature yang lebih rendah dibandingkan bila operasi
dilangsungkan pada tekanan atmosphere.
A. Kandungan pupuk Za
Pupuk ZA
mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh
dariUrea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok
hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa
Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk
amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.
B. Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
Menurut (SNI
02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:
-
Nitrogen minimal 20,8%
-
Belerang minimal 23,8%
-
Kadar air maksimal 1%
-
Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal
0,1%
-
Bentuk Kristal
-
Warna putih
C. Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005
·
Tidak higroskopis
·
Mudah larut dalam air
·
Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
·
Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam
waktu lama
·
Dapat dicampur dengan pupuk lain
·
Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
·
Meningkatkan produksi dan kualitas panen
·
Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,
penyakit dan kekeringan.
·
Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
D. Cara Penggunaan Pupuk Za
·
Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan
pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan
tanaman sejak awal pertumbuhan)
·
Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.
Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk
memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate.
Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di
lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada
pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam
fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut:
Ca3(PO4)2CaF +
H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF
MACAM” SUPERFOSFAT
Ada beberapa macam superfosfat, antara lain:
1. NORMAL SUPERFOSFAT (OSP)
Normal superfosfat (OSP) dapat dihasilkan reaksi stokiometri antara batu fosfat (Ca5 (PO4)3F2) dengan fosfat asam sulfat (H2SO4) dan penambahan air (H2O)
2. DOUBLE SUPERFOSFAT (DSP)
Double
Superfosfat adalah suatu fosfat yang tidak mengandung gips (tidak
terbentuk gips pada akhir proses). Disebut double karena kadar P2O5 jauh
lebih besar dari kadar superfosfat yang normal. Double superfosfat
diperoleh melalui reaksi antara batu fosfat dengan asam fosfat dan air.
3. TRIPLE SUPERFOSFAT (TSP)
Triple Superfosfat dibuat dengan mengasamkan batuan fosfat oleh asam fosfat. Triple superfosfat mengandung P2O5 berkisar 46-50%. Dalam triple superfosfat ini tidak berbentuk gips (CaSO4).
Pupuk
superfosfat adalah pupuk fosfat buatan berbentuk gelintiran (glanular)
yang komponen utamanya mengandung unsur hara fosfor berupa monokalsium
fosfat.
Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 ,SP
36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika
ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh
tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman
menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah.
v Berikut merupakan keunggulan PHOSPHATE SP-36 :
ü Memberikan keseimbangan pertumbuhan terhadap tanaman karena tersediannya unsur yang diperlukan secara berimbang terutama P2O5
ü Tidak higroskopis
ü Mudah larut dalam air
ü Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman
ü Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji
ü Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,penyakit dan kekeringan.
ü Memacu
pertumbuhan akar dan pertumbuhan sistem perakaran yang baik sehingga
dapat mengambil / menyerap unsur hara lebih banyak sehingga pertumbuhan
tanaman lebih sehat dan kuat
ü Mengiatkan pertumbuhan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman
ü Mempercepat pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen
ü Memacu metabolisme tanaman antara lain karbohidrat, lemak, dan pemindahan energi
Alat
& Bahan
:
- Alat :
1)
Cawan
porselin
2)
Oven
3)
Spatula
4)
Gegep
5)
Eksikator
6)
Neraca
digital
- Bahan :
1) Pupuk Urea, ZA, TSP
2) Air
3) Indicator MM
4) Indicator MB
5) HCl 0,02M
Cara
Kerja
:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan.
2. Menimbang contoh ± 3 gram ke dalam
cawan porselin yang sudang diketahui bobot
tetapnya.
3. Cawan berisi sampel di keringkan,
dipijarkan di dalam oven ± 2 – 3 jam.
4. Kemudian, cawan didinginkan dalam
eksikator lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Pengamatan
:
- ZA
1. Cawan Kosong
: 35,2471gram
2. Cawan Kosong + sampel : 38,2513 gram
3. Berat sampel sebelum pemijaran : 3,0042 gram
4. Berat sisa pijar + cawan kosong : 38,2227 gram
5. Berat air
: 0,0286
gram
- TSP
1. Cawan Kosong
: 48,5001gram
2. Cawan Kosong + sampel : 51,5097 gram
3. Berat sampel sebelum pemijaran : 3,0096gram
4. Berat sisa pijar + cawan kosong : 51,4945 gram
5. Berat air
: 0,0152gram
- UREA
1. Cawan Kosong
: 34,7902gram
2. Cawan Kosong + sampel : 37,7995 gram
3. Berat sampel sebelum pemijaran : 3,0093 gram
4. Berat sisa pijar + cawan kosong : 37,7028 gram
5. Berat air
: 0,0967 gram
Perhitungan Kadar Air :
% Air pada ZA = (berat air) / berat sample x 100 %
= (0,0286gram) / 3,0042 gram x 100 %
= O,95%
% Air pada TSP = (berat air) / berat sample x 100 %
= (0,0152gram) / 3,0096 gram x 100 %
= O,51%
Kesimpulan
:
Dapat disimpulkan dari percobaan bahwa kadar air pada sampel pupuk ZA, TSP, dan UREA yaitu sebesar 0,95 %, 0,51%, dan 3,21%
Dapat disimpulkan dari percobaan bahwa kadar air pada sampel pupuk ZA, TSP, dan UREA yaitu sebesar 0,95 %, 0,51%, dan 3,21%
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar