Senin, 16 Februari 2015

kadar air pada pupuk TSP, ZA, UREA

LAPORAN LENGKAP

Nama                                     :Annisa Rahmayani G
Kelas                                     : IIIA
No.Stambuk                          : 124778
Kelompok                              :A1.1
Tanggal                                  : 3 FEBRUARI 2015
Judul penetapan                    : Penentuan Kadar Air Pada Sampel Pupuk ZA, Urea, dan TSP
Tujuan Penetapan                 : Untuk menentukan kadar air pada sampel pupuk ZA, Urea, dan TSP yang akan di analisa
Dasar Prinsip                        : Prinsip dari metode oven pengering  adalah bahwa air yang 
                                                terkandung dalam suatu bahan akan menguap bila bahan 
                                                tersebut dipanaskan pada suhu 105o C selama waktu   
                                                tertentu. Perbedaan antara berat sebelum dan sesudah 
                                                dipanaskan adalah kadar air.
Landasan Teori                    :
Pupuk Za adalah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan haranitrogen danbelerang bagi tanaman. Nama Za adalah singkatan dari istilah bahasa Belanda ‘zwavelzure ammoniak’, yang berarti Ammonium Sulfat (NH4SO4).
Ammonium Sulfat bila dalam keadaan murni berwarna putih garam dengan bentuk kristal. Wujud pupuk ini juga berbentuk butiran kristal mirip garam dapur dan terasa asin di lidah. Pupuk ini bersifat higroskopis (mudah menyerap air) walaupun tidak sekuat pupuk Urea. Namun dalam perdagangannya, Ammonium Sulfat berwarna putih dan tergantung pada bahan pencampur yang terkandung didalamnya seperti kelabu, kemerah-merahan, kekunung-kuningan, biru tua atau bahkan kadang berwarna semu Ammonium Sulfat karena adanya kandungan H2SO4 bebas, garam-garam mineral dan uap air.
Karena ion Sulfat larut secara kuat, sedangkan ion amonium lebih lemah, pupuk ini berpotensi menurunkan pH tanah yang terkena aplikasinya. Sifat ini perlu diperhatikan dalam penyimpanan dan pemakaiannya.
Reaksi kerja pupuk Za agak lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam, sehingga tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini sangat baik untuk sumber Sulfur. Lebih disarankan dipakai didaerah panas.Pupuk Za yang diperdagangkan dalam bentuk kristal, umumnya berwarna putih, tapi ada juga yang berwarna abu-abu, biru kabuan dan kuning, tergantung kepada pembuatannya.
Ammonium sulfat merupakan jenis pupuk nitrogen yang paling sering dipakai dalam perdagangan karena hidrolisa ion NH4+ ini sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan tanaman.
Banyak proses yang digunakan dalam produksi Ammonium Sulfat, penggolongannya tersebut berdasarkan atas bahan baku yang digunakan, proses-proses tersebut diantaranya:
a.    Proses yang menggunakan bahan baku (by product) dari pembuangan gas Kokas.
b.    Proses konversi Kalsium Sulfat alam (gibs) atau Kalsium Sulfat by produk(yang diambil dari pabrik asam Phosphate).
c.    Proses dengan reaktan murni, seperti Ammonia yang diperoleh dari Ammonia plant dan Asam Sulfat dari pross kontak. Pada proses dengan reaktan murni ini, ada bermacam-macam prosesnya.
Proses dasar cyclenya sama tetapi untuk menyatukan perbedaan secara teknis diperlukan suatu proses penyempurnaan. Yaitu dengan adanya proses netralisasi antara Ammonia dan Asam Sulfat lalu terjadi kristalisasi dengan tekanan vakum. Netralisasi akan terjadi pada temperature yang lebih rendah dibandingkan bila operasi dilangsungkan pada tekanan atmosphere.
       
      A.   Kandungan pupuk Za
Pupuk ZA mengandung belerang 24 % dan nitrogen 21 %.Kandungan nitrogennya hanya separuh dariUrea, sehingga biasanya pemberiannya dimaksudkan sebagai sumber pemasok hara belerang pada tanah-tanah yang miskin unsur ini.Terdiri dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam bentuk amoniumyang mudah larut dan diserap tanaman.
      B.   Spesifikasi dari Pupuk Za (SNI 02-1760-2005)
Menurut (SNI 02-1760-2005) pupuk Za memiliki spesifikasi sebagai berikut:
-      Nitrogen minimal 20,8%
-      Belerang minimal 23,8%
-      Kadar air maksimal 1%
-      Kadar Asam Bebas sebagai H2SO4 maksimal 0,1%
-      Bentuk Kristal
-      Warna putih
     C.   Sifat dan keunggulan pupuk Za (SNI 02-1760-2005
·         Tidak higroskopis
·         Mudah larut dalam air
·         Digunakan sebagai pupuk dasar dan susulan
·         Senyawa kimianya stabil sehingga tahan disimpan dalam waktu lama
·         Dapat dicampur dengan pupuk lain
·         Aman digunakan untuk semua jenis tanaman
·         Meningkatkan produksi dan kualitas panen
·         Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan.
·         Memperbaiki rasa dan warna hasil panen
     D.   Cara Penggunaan Pupuk Za
·         Pupuk ZA sangat dianjurkan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan untuk semua jenis tanaman. (Unsur hara Belerang dibutuhkan tanaman sejak awal pertumbuhan)
·         Pupuk ZA dapat dicampur dengan pupuk yang lain.

Pupuk TSP adalah nutrient anorganik yang digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai 56 %. TSP dibuat dengan sistem proses. Pada pembuatannya, batuan alam (rockphosphate) fluor apatit diasamkam dengan asam fosfat hasil proses sebelumnya. Reaksi dasarnya sebagai berikut:
           Ca3(PO4)2CaF  +  H3PO4 --> Ca(H2PO4)2 + Ca(OH)2 + HF
MACAM” SUPERFOSFAT
            Ada beberapa macam superfosfat, antara lain:
1. NORMAL SUPERFOSFAT (OSP)
            Normal superfosfat (OSP) dapat  dihasilkan reaksi stokiometri antara batu fosfat (Ca5 (PO4)3F2) dengan fosfat asam sulfat (H2SO4) dan penambahan air (H2O)
2. DOUBLE SUPERFOSFAT (DSP)
            Double Superfosfat adalah  suatu  fosfat yang tidak  mengandung gips (tidak terbentuk gips pada akhir proses). Disebut double karena  kadar P2O5 jauh lebih besar dari kadar superfosfat yang normal. Double superfosfat diperoleh melalui reaksi antara batu  fosfat dengan asam fosfat dan air.
3. TRIPLE SUPERFOSFAT (TSP)
            Triple Superfosfat dibuat dengan mengasamkan batuan  fosfat oleh asam fosfat. Triple superfosfat mengandung P2O5 berkisar 46-50%. Dalam triple superfosfat ini tidak berbentuk gips (CaSO4).
            Pupuk superfosfat adalah pupuk fosfat buatan berbentuk gelintiran (glanular) yang komponen utamanya mengandung unsur hara fosfor berupa monokalsium fosfat.
            Kandungan unsur haranya dalam bentuk P2O5 ,SP 36 adalah 46 % yang lebih rendah dari TSP yaitu 36 %. Dalam air jika ditambahkan dengan ammonium sulfat akan menaikkan serapan fosfat oleh tanaman. Namun kekurangannya dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, lamban pemasakan dan produksi tanaman rendah.
v Berikut merupakan keunggulan PHOSPHATE SP-36 :
ü  Memberikan keseimbangan pertumbuhan terhadap tanaman karena tersediannya unsur yang diperlukan secara berimbang terutama P2O5
ü  Tidak higroskopis
ü  Mudah larut dalam air
ü  Sebagai sumber unsur hara Fosfor bagi tanaman
ü  Memperbesar prosentase terbentuknya bunga menjadi buah/biji
ü  Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama,penyakit dan kekeringan.
ü  Memacu pertumbuhan akar dan pertumbuhan sistem perakaran yang baik sehingga dapat mengambil / menyerap unsur hara lebih banyak sehingga pertumbuhan tanaman lebih sehat dan kuat
ü  Mengiatkan pertumbuhan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman
ü  Mempercepat pembentukan bunga dan masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen
ü  Memacu metabolisme tanaman antara lain karbohidrat, lemak, dan pemindahan energi

Alat & Bahan                        :
      -  Alat                 :
1)    Cawan porselin
2)    Oven
3)    Spatula
4)    Gegep
5)    Eksikator
6)    Neraca digital
    -  Bahan            :
1)    Pupuk Urea, ZA, TSP
2)    Air
3)    Indicator MM
4)    Indicator MB
5)    HCl 0,02M
Cara Kerja                           : 
      1.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
      2.    Menimbang contoh ± 3 gram ke dalam cawan porselin yang sudang diketahui bobot 
           tetapnya.
      3.    Cawan berisi sampel di keringkan, dipijarkan di dalam oven ± 2 – 3 jam.
      4.    Kemudian, cawan didinginkan dalam eksikator lalu ditimbang hingga bobot tetap.
Pengamatan                       :
  • ZA
      1.    Cawan Kosong                                 : 35,2471gram
      2.    Cawan Kosong + sampel                : 38,2513 gram
      3.    Berat sampel sebelum pemijaran   : 3,0042  gram
      4.    Berat sisa pijar + cawan kosong     : 38,2227 gram
      5.    Berat air                                              : 0,0286 gram

  •      TSP
      1.    Cawan Kosong                                 : 48,5001gram
      2.    Cawan Kosong + sampel                : 51,5097 gram
      3.    Berat sampel sebelum pemijaran   : 3,0096gram
      4.    Berat sisa pijar + cawan kosong     : 51,4945 gram
      5.    Berat air                                              : 0,0152gram
  •      UREA
      1.    Cawan Kosong                                 : 34,7902gram
      2.    Cawan Kosong + sampel                : 37,7995 gram
      3.    Berat sampel sebelum pemijaran   : 3,0093 gram
      4.    Berat sisa pijar + cawan kosong     : 37,7028 gram
      5.    Berat air                                              : 0,0967 gram
Perhitungan Kadar Air      
% Air pada ZA = (berat air) / berat sample x 100 %
                          = (0,0286gram) / 3,0042 gram x 100 %
                          = O,95% 
% Air pada TSP = (berat air) / berat sample x 100 %
                             = (0,0152gram) / 3,0096 gram x 100 %
                             = O,51% 
% Air pada UREA = (berat air) / berat sample x 100 %
                                = (0,0967gram) / 3,0093 gram x 100 %
                                = 3,21%
Kesimpulan                        :
Dapat disimpulkan dari percobaan bahwa kadar air pada sampel pupuk ZA, TSP, dan UREA yaitu sebesar 0,95 %, 0,51%, dan 3,21%

Daftar Pustaka                 :
http://feronikafajriyanti.blogspot.com/2012/05/pupuk-za.html.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar