LAPORAN LENGKAP
Nama : Annisa Rahmayani G
Kelas : IIIA
Kelompok :A1.1
Nis : 124778
Tanggal : 3 FEBRUARI 2015
Judul Penetapan : Uji Biuret Pada PupukUREA, TSP, ZA
Tujuan Penetapan : Untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya kandungan
biuret (protein) dalam pupuk UREA, TSP, ZA
Dasar Prinsip : 2 molekul
Urea pada suhu
tinggi bergabung atau berpolimerisasi membentuk senyawa biuret.
Keberadaannya dapat diketahui dari reaksi biuret dengan garam tembaga
kompleks membentuk kompleks yang berwarna lembayung.
Reaksi : 2CO(NH2)2 ...........
NH2CONHCONH2 + NH3
CuSO4 +
2NaOH........... Cu(OH)2
+ Na2SO4
2NH2CONHCONH2 +
Cu(OH)2........... [Cu(NH2CONHCONH2)2](OH)2
Landasan Teori :
“UJI BIURET”
Uji biuret digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan
peptida dalam suatu zat yang diuji. Adanya ikatan peptida mengindikasikan
adanya protein, karena asam amino berikatan dengan asam amino
yang lain melalui ikatan peptida membentuk protein. Ikatan peptida merupakan
ikatan yang terbentuk ketika atom karbon dari gugus karboksil suatu molekul
berikatan dengan atom nitrogen dari gugus amina molekul lain. Reaksi tersebut
melepaskan molekul air sehingga disebut reaksi kondensasi.
Dengan adanya dua molekul asam amino yang berikatan dengan ikatan peptida dan
membentuk molekul protein. Ikatan peptida tersebut yang akan bereaksi dengan
reagen biuret menghasilkan perubahan warna. Reaksi positif uji biuret
ditunjukkan dengan munculnya warna ungu atau merah muda akibat adanya
persenyawaan antara Cu++ dari reagen biuret dengan NH dari ikatan peptida dan O
dari air. Semakin panjang ikatan peptida (banyak asam amino yang berikatan)
akan memunculkan warna ungu, semakin pendek ikatan peptida (sedikit asam amino
yang berikatan) akan memunculkan warna merah muda.
"UREA"
Urea adalah senyawa organik yang
tersusun dari unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan rumus CON2H4 atau (NH2)2CO.Urea
juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama digunakan di kawasan
Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya meruntuhkan konsep vitalisme.
"Pupuk urea"
Sekitar 90% urea industri digunakan sebagai pupuk kimia. Urea dalam bentuk butiran curah (prill)
digunakan dalam pertaniansebagai pupuk kimia pemasok
unsur nitrogen. Di tanah,
urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium. Kandungan N
pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya.
Karena penting dalam pembangunan pertanian, pupuk urea
seringkali disubsidi oleh pemerintah suatu
negara, termasuk Indonesia. Di pasaran Indonesia, pupuk urea dipasarkan dalam
dua bentuk: bersubsidi (berwarna
merah muda, digunakan untuk bantuan pembangunan) dan tidak bersubsidi (berwarna
putih, untuk dipasarkan secara komersial).
Pupuk urea dihasilkan sebagai produk samping pengolahan gas alam atau pembakaran batu bara. Karbon dioksida yang dihasilkan dari kegiatan
industri tersebut lalu dicampur dengan amonia melalui proses Bosch-Meiser.
Dalam suhu rendah, amonia cair dicampur dengan es kering (karbondioksida)
menghasilkan amonium karbamat.
Selanjutnya, amonium karbamat dicampur dengan air ditambah energi untuk
menghasilkan urea dan air.
Pupuk ZA : Adik Pupuk Urea
Pupuk ZA dikenal dengan sebutan pupuk Amonium Sulfat. Pupuk ZA ini mengandung 21 % hara makro N dan 24 % sulfur. Dengan melihat kandungan hara makronya maka pupuk ini dikatagorikan dalam pupuk tunggal.
Pupuk ZA, dengan melihat hara makro N nya bisa dikatakan “adik’ dari pupuk Urea. Kalau pupuk ZA hara makro N nya 21 % sedangkan pupuk Urea sekitar 46 % hara N.
Rumus Kimia Pupuk ZA
Nama lain dari pupuk ZA adalah Amonium Sulfat. Rumus kimia Amonium Sulfat adalah (NH4)2SO4. Kelebihan pupuk ini adalah terdapat kandungan sulfur di dalamnya. Bahkan kandungan sulfur lebih besar dari hara N. Dengan adanya unsur sulfur, pemakain pupuk ZA, sangat baik diberikan pada awal tanam.
Peranan Posfor (TSP)
Secara detail fungsi posfor dalam pertumbuhan tanaman sukar di utarakan.
Peran utama unsur ini adalah :
Memacu terbentuknya bunga pada tanaman
Menurunkan aborsitas
Memacu perkembangan akar halus dan akar serambut
Memperkuat akar sehingga tanaman tidak mudah rebah
Memperbaiki kualitas panen
Kekurangan Posfor menyebabkan tanaman:
Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil
Jumlah anakan sedikit
Daun meruncing berwarna hijau gelap
Kelebihan Pospor menyebabkan tanaman:
Pembentukan bunga lebih cepat
Proses pematangan akan lebih cepat
Daun melebar dan berwarna kecoklatan
Pupuk ZA dikenal dengan sebutan pupuk Amonium Sulfat. Pupuk ZA ini mengandung 21 % hara makro N dan 24 % sulfur. Dengan melihat kandungan hara makronya maka pupuk ini dikatagorikan dalam pupuk tunggal.
Pupuk ZA, dengan melihat hara makro N nya bisa dikatakan “adik’ dari pupuk Urea. Kalau pupuk ZA hara makro N nya 21 % sedangkan pupuk Urea sekitar 46 % hara N.
Rumus Kimia Pupuk ZA
Nama lain dari pupuk ZA adalah Amonium Sulfat. Rumus kimia Amonium Sulfat adalah (NH4)2SO4. Kelebihan pupuk ini adalah terdapat kandungan sulfur di dalamnya. Bahkan kandungan sulfur lebih besar dari hara N. Dengan adanya unsur sulfur, pemakain pupuk ZA, sangat baik diberikan pada awal tanam.
Peranan Posfor (TSP)
Secara detail fungsi posfor dalam pertumbuhan tanaman sukar di utarakan.
Peran utama unsur ini adalah :
Memacu terbentuknya bunga pada tanaman
Menurunkan aborsitas
Memacu perkembangan akar halus dan akar serambut
Memperkuat akar sehingga tanaman tidak mudah rebah
Memperbaiki kualitas panen
Kekurangan Posfor menyebabkan tanaman:
Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil
Jumlah anakan sedikit
Daun meruncing berwarna hijau gelap
Kelebihan Pospor menyebabkan tanaman:
Pembentukan bunga lebih cepat
Proses pematangan akan lebih cepat
Daun melebar dan berwarna kecoklatan
Alat dan Bahan :
- Tabung Reaksi
- Pipet Tetes
- Air ( Aquadest )
- Alkohol
- CuSO4 1%
- NaOH 30%
- Pupuk UREA, ZA, TSP
Cara Kerja :
- Dilarutkan sedikit contoh ( Pupuk UREA, TSP, ZA) kedalam tabung reaksi dengan air dan alkohol
- Dibubuhi beberaa tetes larutan CuSO4 1% dan NaOH 30%
- Dibandingkan dengan standar ( CuSO4 1% + NaOH 30% + air + alkohol )
- Diamati warna larutan ( bila terbentuk warna lembayung maka biuret/protein (+) dan sebaliknya).
Pengamatan :
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil pengamatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pupuk UREA (-), Urea (=), dan ZA (+) protein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar