LAPORAN
LENGKAP
NAMA : ANNISA RAHMAYANI G
NIS : 124778
KELAS/KLMPK : III.A / A1.1
TANGGAL :
4 NOVEMBER 2014
JUDUL : ”KADAR AIR DALAM MINYAK CARA XYLOL ”
TUJUAN :
Untuk mengetahui kadar air dalam minyak goring dengan menggunakan metode xylol
DASAR PRINSIP : Metode penyulingan dengan
pelarut yang tidak dapat dicampur,atau lebih dikenal dengan metode Xylol
(ksilena). Sampel yang mengandung air akan menguap. Pada metode tersebut
menggunakan alat “aufhauser” atau alat penerima bitwell atau stirling,dilengkapi
dengan labu dan pendingin liebig Ksilena mempunyai titik didih lebih besar dari
pada air sehingga bila dipanaskan air yang lebih dahulu menguap.
REAKSI :-
LANDASAN TEORI :
Air adalah substansi kimia
dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada
satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0
°C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarutyang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,
seperti garam-garam, gula, asam, beberapa
jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Molekul air dapat diuraikan
menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini
disebut elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida
(OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),
melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan
OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air.
Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai
berikut.
Air adalah pelarut yang
kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut
dengan baik dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat
“hidrofilik” (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air
(misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat “hidrofobik” (takut-air).
Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut
menandingi kekuatan gaya tarik-menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol)
antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya
tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan
akan mengendap dalam air.
Air menempel pada sesamanya
(kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan parsial
negatif (σ-) dekat atom oksigen akibat pasangan elektron yang (hampir) tidak
digunakan bersama, dan sejumlah muatan parsial positif (σ+) dekat atom oksigen.
Dalam air hal ini terjadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif
dibandingkan atom hidrogen—yang berarti, ia (atom oksigen) memiliki lebih
“kekuatan tarik” pada elektron-elektron yang dimiliki bersama dalam molekul,
menarik elektron-elektron lebih dekat ke arahnya (juga berarti menarik muatan
negatif elektron-elektron tersebut) dan membuat daerah di sekitar atom oksigen
bermuatan lebih negatif ketimbang daerah-daerah di sekitar kedua atom
hidrogen.Air memiliki pula sifat adhesi yang tinggi disebabkan oleh sifat alami
kepolarannya.
Air memiliki tegangan
permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar
molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan
dalam sebuah permukaan yang tak dapat terbasahi atau terlarutkan (non-soluble);
air tersebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Di atas sebuah permukaan
gelas yang amat bersih atau bepermukaan amat halus air dapat membentuk suatu
lapisan tipis (thin film) karena gaya tarik molekular antara gelas dan molekul
air (gaya adhesi) lebih kuat ketimbang gaya kohesi antar molekul air.
Dalam sel-sel biologi dan
organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan permukaan protein yang
bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang memiliki ketertarikan kuat
terhadap air.
Ada beberapa metode untuk menentukan kadar air, di
antaranya sebagai berikut:
1. Metode
Pemanasan Langsung
penetapan ini relative sederhana
yaitu contoh yang telah ditimbang atau diketahui bobotnya dipanaskan dalam
suatu pengering listrik (oven) sampai bobit tetap, dengan tekanan 1 atm.
2. Metode
Penyulingan dengan Pelarut yang tidak dapat Campu
Lebih dikenal dengan metode
xylol (ksilena). Penetapan ini sangat penting terutama yang mengandung air dan
minyak terbang (volatile oils) yang keduanya dapat mengauap. Penetapan ini
dipakai alat ”aufhauser” atau alat penerima bitwell dan stirling, dilengkapai
dengan labu dan pendingin liebig. Ksilena mempunya titik didih > titik didih
air sehingga bila dipanaskan maka air yang dahulu menguap. Bobot jenis ksilena
lebih rendah dari bobot jenis air dan keduanya tidak dapat bercampur,sehingga
air akan terletak dibagian bawah alat penerima bitwell dan dapat dibaca berapa
volumenya.
3. Metode
Pengering Vacum
Dilakukan untuk menetapkan
kadar air dalam contoh yang akan terurai kalau dipanasskan pada suhu 100o-105oC
4. Metode
Asam Sulfat
Metode ini diuapkan terhadap
zat-zat yang peka terhadap panas, proses ini relatif memerlukan waktu yang
lama. Sampel didalam eksikator vacum dikeringkan dengan asam sulfat pekat.
5. Metode
Karl Fischer
Didasarkan atas reduksi Yod
oleh belerangdioksida (SO2) dalam air dan basa yaitu piridin dengan memakai
pereaksi Fischer yang terdiri dari larutan Yod, belerang dioksida dan piridin
dalam methanol anhydrous.
Bobot air dapat diketahui
dengan menganggap bobot jenis air : 1 g/mL. bila bahan yang ditetapkan dengan
cara ini mengeluarkan busa pada waktu dipanaskan (didihkan) maka ksilena tadi
dibubuhi minyak paraffin atau paraffin padat.
Analisa Kadar Air dengan
Metode Destilasi (Thermovolumetri). Prinsip penentuan kadar air dengan cara
destilasi ini adalah menguapkan air dengan bantuan cairan kimia. Zat kimia yang
di gunakan tidak sembarang tetapi zat kimia yang memenuhi syarat-syarat berikut
ini, yaitu:
Syarat zat kimia untuk analisa kadar air Metode Destilasi
v Zat
kimia tersebut harus mempunyai titik didih lebih tinggi dari air,
v Zat
kimia tersebut tidak dapat bercampur dengan air,
v Zat
kimia tersebut harus mempunyai berat jenis lebih rendah dari air.
Berdasarkan syarat-syarat
yang tersebut diatas, setidaknya ada 5 jenis zat kimia yang bisa di gunakan
dalam analisa kadar air dengan metode Thermovolumetri. Zat kimia tersebut
antara lain: Touluena, Xylen, Benzen, Tetrakhlorethilen dan Xylol.
KSILENA/XYLOL
Sebuah ksilena (dari ξύλο
Yunani, xylo, "kayu") adalah hidrokarbon aromatik yang terdiri dari
cincin benzena dengan dua substituen metil. Tiga xilena isomer masing-masing
memiliki rumus molekul C8H10, meskipun lebih informatif rumus semi-struktural
C6H4 (CH3) 2 juga digunakan umumnya. Para xilena adalah petrokimia utama,
diproduksi oleh katalitik reformasi dan juga oleh karbonisasi batubara dalam
pembuatan bahan bakar kokas. Mewakili sekitar 0,5-1% dari minyak mentah
(tergantung pada sumber), xilena ditemukan dalam jumlah kecil dalam bahan bakar
bensin dan pesawat. Xilena terutama diproduksi sebagai bagian dari aromatik BTX
(benzene, toluene dan xilena) diekstrak dari produk catalytic reforming dikenal
sebagai "reformate". Campuran adalah, cairan tidak berwarna sedikit
berminyak biasa ditemui sebagai pelarut. Itu bernama pada tahun 1851, yang
telah ditemukan sebagai konstituen dari tar kayu. Beberapa juta ton diproduksi
setiap tahunnya. Pada tahun 2011, sebuah konsorsium global mulai pembangunan
salah satu dunia tanaman xilena terbesar di Singapura
ALAT DAN BAHAN :
·
ALAT :
1. Gelas
piala 100 ml
2. Pengaduk
3. Aufhauser
4. Hotplate
5. Labu
destilasi
·
BAHAN :
1. Minyak
goreng
2. Xylol
CARA KERJA :
1. Ditimbang
± 20 gram sampel dalam gelas piala 100 ml.
2. Dilarutkan
dengan pelarut Xylol
3. Dimasukkan kedalam labu destilasi
4. Diblas
botol timbang dengan pelarut Xylol hingga bersih
5. Ditambahkan Xylol sampai setengah dari isi
labu destilasi
6. Kemudian dimasukkan batu didih kedalam labu
destilasi
7. Lalu
disambungkan dengan alat aufhauser
8. Disulingkan diatas hot plate selama ± 1 jam
9. Setelah
cukup 1 jam hot plate dimatikan dan alat aufhauser dibiarkan dingin.
10. Lalu diangkat alat aufhauser beserta labunya
11. Kemudian dibaca jumlah air
DATA PENIMBANGAN :
·
Bobot sampel (minyak goreng) = 20,0094 g
·
Ml air =
0,1 ml
PERHITUNGAN :
%Air = ml air x ∫
/ g sampel x 100%
= 0,1 ml
x 1 gml-1/ 20,0094 g x 100%
= 0,49%
KESIMPULAN :
Jadi
dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa kadar air dalam minyak goreng
dengan menggunakan metode xylol adalah 0,49%
DAFTAR
PUSTAKA
pengolahanpangan.blogspot.com/2014/02/analisa-kadar-air-dengan-metode_12.html?m=1
smakmakassar3a11.blogspot.com/2014/10/penentuan-kadar-air-cara-xylol.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar