LAPORAN
LENGKAP
NAMA :
ANNISA RAHMAYANI G
NIS :
124778
KELAS/KLMPK : III.A / A1.1
TANGGAL :
22 SEPTEMBER 2014
JUDUL : ”KADAR ASAM LEMAK BEBAS”
TUJUAN :Untuk mengetahui kadar asam lemak
bebas dalam sampel minyak goreng
DASAR PRINSIP :prinsip
penetapan kadar asam lemak bebas metode titrasi yaitu mengukur kadar asam lemak
bebas dalam sampel berdasarkan prinsip titrasi asam basa dalam alkohol netral. Sampel
akan dititrasi dengan natrium hidroksida dalam larutan alkohol netral yang akan
bereaksi dengan asam lemak bebas. Indikator yang digunakan adalah fenolftalein
(PP).
REAKSI : C11H23COOH + KOH --> C11H23COOK + H2O
LANDASAN TEORI :
Asam lemak bebas terbentuk sebagai akibat dekomposisitrigliserida membentuk mono atau digliseridakarena reaksi hidrolisis, baiksecara kimiawi maupun secara enzimatik. Kandungan tinggi rendahnyasam lemak bebas dalam minyak sawit, saat ini masih menjadi indikatorukuran mutu konsumen komersial (refiners).Asam lemak bebas yang rendah menunjukan bahwa minyaksawit tersebut diolah dari buah yang baik, segar, proses produksi optimal,serta penanganan penyimpanan dan pengelolaan transportasi ynag baik.Kandungan asam lemak bebas yang tinggi akan menyebabkantingginya losses dan akan menimbulkan masalah pada tahapan bleachingdi dalam refinery, juga menurunkan stabilitas produk akhir, sertamempengaruhi densiti minyak sawit. Penelitian menunjukan bahwa setiap pertambahan 1 % asam lemak bebas menurunkan 0,2kg/m2, implikasinyasudah tentu akan mempengaruhi tonase penjualan dan produksi CPO,(Anonim, 2013).
Asam lemak bebas adalah
asam lemak yang berada sebagaiasam bebas tidak terikat sebagai trigliserida.
Asam lemak bebas dihasilkanoleh proses hidrolisis dan oksidasi biasanya
bergabung dengan lemaknetral. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah
gliserol dan ALB.Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas,
air,keasaman, dan katalis (enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung,
makasemakin banyak kadar ALB yang terbentuk.
Kadar Asam Lemak Bebas
Kadar asam lemak bebas
dalam minyak kelapa sawit, biasanyahanya dibawah 1%. Lemak dengan kadar asam
lemak bebas lebih besardari 1%, jika dicicipi akan terasa pada permukaan lidah
dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak bertambah dengan
bertambahnya jumlahasam lemak bebas. Asam lemak bebas, walaupun berada dalam
jumlahkecil mengakibatkan rasa tidak lezat. Hal ini berlaku pada lemak
yangmengandung asam lemak tidak dapat menguap, dengan jumlah atom Clebih besar
dari 14.
Akibat Meningkatnya Asam
Lemak Bebas
Asam lemak bebas dalam
kosentrasi tinggi yang terikut dalamminyak sawit sangat merugikan. Tingginya
asam lemak bebas inimengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu
dilakukanusaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak
sawit.Kenaikan asam lemak bebas ditentukan mulai dari tandandipanen sampai tandan
diolah di pabrik. Kenaikan ALB ini disebabkanadanya reaksi hidrolisa pada
minyak.Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadarALB yang relatif
tinggi dalm minyak sawit antara lain:
1.Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu
2.Keterlambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah
3.Penumpukan buah yang terlalu lama
4.Proses hidrolisa selama di pabrik.
Bahaya Asam Lemak Bebas
Jaringan lemak melepaskan asam lemak bebas dan gliserol kedalam
darah, di mana asam lemak tersebut diangkut dengan albumian kehampir semua
organ. Dilain pihak, gliserol berjalan terutama ke dalam hatidan sedikit ke
dalam ginjal; hanya jaringan-jaringan ini tempatnya dapatdigunakan. Proporsi
asam lemak bebas yang lebih besar dalam sirkulasidikonversi menjadi badan-badan
keton, yang merupakan prinsip dalamhati. Badan-badan keton adalah bentuk energi
yang lebih larut dalam airdari pada asam lemak.Asam lemak bebas terbentuk
karena proses oksidasi, danhidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan.
Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak akan
mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni
tubuh. Timbulnya racun dalam minyak yang dipanaskan telah banyak dipelajari. Bila lemak tersebut diberikan pada ternak ataudiinjeksikan
kedalam darah, akan timbul gejala diare, kelambatan pertumbuhan,
pembesaran organ, kanker, kontrol tak sempurna pada pusatsaraf dan
memperrsingkat umur.Kadar kolesterol darah yang meningkat berpengaruh tidak
baikuntuk jantung dan pembuluh darah telah diketahui luas oleh
masyarakat. Namun ada salah pengertian, seolah-olah yang paling berpengaruhterhadap
kenaikan kolesterol darah ini adalah kadar kolesterol makanan.Sehingga banyak
produk makanan, bahkan minyak goreng diiklankansebagai nonkolesterol.. Konsumsi
lemak akhir-akhir ini dikaitkan dengan penyakit kanker. Hal ini berpengaruh adalah jumlah lemak dan mungkinasam
lemak tidak jenuh ganda tertentu yang terdapat dalam minyaksayuran.
Penetapan Kadar Asam
Lemak Bebas
Alkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa
yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa. Alkalimetri termasukreaksi
netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asamdengan ion
hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat
netral.Suatu indikator merupakan asam atau basa lemah yang berubah warna diantara bentuk terionisasinya dan bentuk tidakterionisasinya.
Sebagai contoh fenolftalein (pp), mempunyai pka 9,4(perubahan warna antara pH
8,4-10,4). Struktur fenolftalein akanmengalami perataan ulang pada kisaran pH
ini karena proton dipindahkandari struktur fenol dari pp sehingga pH meningkat
akibatnya akan terjadi perubahan warna, (Anonimb, 2013).
Karakteristik
Asam lemak tidak lain
adalah asam alkanoat atau asamkarboksilat dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H.
Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam
format,H3C-COOH yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang adalah
asam propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnyamengikuti
gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal, sehinggamembentuk rumus
bangun alkana.Karena berguna dalam mengenal ciri-cirinya, asam lemakdibedakan
menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asamlemak jenuh hanya
memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikitsatu
ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya.Asam lemak merupakan asam
lemah, dan dalam airterdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair atau padat pada
suhu ruang(27° Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin
mudahmembeku dan juga semakin sukar larut.Asam lemak jenuh bersifat lebih
stabil (tidak mudah bereaksi)daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada
asam lemak tak jenuhmudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena
itu, dikenalistilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.Keberadaan ikatan ganda
pada asam lemak tak jenuhmenjadikannya memiliki dua bentuk: cis dan trans.
Semua asam lemaknabati alami hanya memiliki bentuk cis (dilambangkan dengan
"Z",singkatan dari bahasa Jerman zusammen). Asam lemak bentuk trans
(transfatty acid, dilambangkan dengan "E", singkatan dari bahasa
Jermanentgegen) hanya diproduksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuatsecara
sintetis. Akibat polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantaiyang
melengkung. Asam lemak trans karena atom H-nya berseberangantidak mengalami
efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif lurus.Ketengikan (Ingg.
rancidity) terjadi karena asam lemak padasuhu ruang dirombak akibat hidrolisis
atau oksidasi menjadi hidrokarbon,alkanal, atau keton, serta sedikit epoksi dan
alkohol (alkanol). Bau yangkurang sedap muncul akibat campuran dari berbagai
produk ini.
ALAT DAN BAHAN :
v ALAT:
1. Erlenmeyer
300 ml
2. Neraca
digital
3. Pengaduk
4. Pendingin
tegak
5. Buret
50 ml
6. Waterbath
7. Corong
8. Pipet
tetes
9. Gelas
ukur 100 ml
10. Gelas
piala 300 ml
v BAHAN:
1. Minyak
goreng
2. Alkohol
netral
3. NaOH
0,7331 N
4. Indikator
PP
CARA KERJA :
1) Ditimbang
minyak ± 5 g dalam erlenmeyer 300 ml
2) Ditambahkan
50 ml alkohol netral
3) Dipanaskan
erlenmeyer berisi larutan diatas penangas listrik pendingin tegak selama 30
menit
4) Didinginkan
5) Ditambahkan
beberapa tetes larutan indikator PP
6) Dititrasi
larutan dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N atau yang telah distandarisasi
PENGAMATAN :
·
Warna larutan sebelum penambahan indikator
(PP) = tidak berwarna
·
Warna larutan setelah penambahan indikator = tidak berwarna
·
Warna larutan setelah titik akhir tercapai = merah muda
DATA PENIMBANGAN DAN PENITARAN :
Ø Bobot
contoh = 5,0138 g
Ø Volume
penitar (NaOH 0,7331 N) = 0,9
ml
PERHITUNGAN :
% asam lemak bebas =
![](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
![](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif)
=![](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
![](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.gif)
=![](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif)
![](file:///C:/Users/acer/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.gif)
= 2,63%
KESIMPULAN :
Jadi, dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa kadar asam
lemak bebas dalam suatu sampel minyak goreng adalah 2,63%
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013.Asam Lemak .“http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak ”.
( 19 November 2013).
Anonim. 2013.Asam Lemak Bebas (FFA).“http://thi.fp.unsri.ac.id/index.php/posting/71”.
(19 November 2013 )
Anonim. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar (Teknik
Pertanian).Instiper Yogyakarta. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar