Senin, 22 September 2014


LAPORAN LENGKAP

NAMA                        :  ANNISA RAHMAYANI G
NIS                             :  124778
KELAS/KLMPK        :  III.A / A1.1
TANGGAL                 :  22 SEPTEMBER 2014
JUDUL                       :  ”KADAR ASAM LEMAK BEBAS”
TUJUAN                    :Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas dalam sampel minyak goreng

DASAR PRINSIP     :prinsip penetapan kadar asam lemak bebas metode titrasi yaitu mengukur kadar asam lemak bebas dalam sampel berdasarkan prinsip titrasi asam basa dalam alkohol netral. Sampel akan dititrasi dengan natrium hidroksida dalam larutan alkohol netral yang akan bereaksi dengan asam lemak bebas. Indikator yang digunakan adalah fenolftalein (PP).

REAKSI                     : C11H23COOH + KOH --> C11H23COOK + H2O

LANDASAN TEORI :

               
Asam lemak bebas terbentuk sebagai akibat dekomposisitrigliserida membentuk mono atau digliseridakarena reaksi hidrolisis, baiksecara kimiawi maupun secara enzimatik. Kandungan tinggi rendahnyasam lemak bebas dalam minyak sawit, saat ini masih menjadi indikatorukuran mutu konsumen komersial (refiners).Asam lemak bebas yang rendah menunjukan bahwa minyaksawit tersebut diolah dari buah yang baik, segar, proses produksi optimal,serta penanganan penyimpanan dan pengelolaan transportasi ynag baik.Kandungan asam lemak bebas yang tinggi akan menyebabkantingginya losses dan akan menimbulkan masalah pada tahapan bleachingdi dalam refinery, juga menurunkan stabilitas produk akhir, sertamempengaruhi densiti minyak sawit. Penelitian menunjukan bahwa setiap pertambahan 1 % asam lemak bebas menurunkan 0,2kg/m2, implikasinyasudah tentu akan mempengaruhi tonase penjualan dan produksi CPO,(Anonim, 2013).

Asam lemak bebas adalah asam lemak yang berada sebagaiasam bebas tidak terikat sebagai trigliserida. Asam lemak bebas dihasilkanoleh proses hidrolisis dan oksidasi biasanya bergabung dengan lemaknetral. Hasil reaksi hidrolisa minyak sawit adalah gliserol dan ALB.Reaksi ini akan dipercepat dengan adanya faktor-faktor panas, air,keasaman, dan katalis (enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung, makasemakin banyak kadar ALB yang terbentuk.
Kadar Asam Lemak Bebas
Kadar asam lemak bebas dalam minyak kelapa sawit, biasanyahanya dibawah 1%. Lemak dengan kadar asam lemak bebas lebih besardari 1%, jika dicicipi akan terasa pada permukaan lidah dan tidak berbau tengik, namun intensitasnya tidak bertambah dengan bertambahnya jumlahasam lemak bebas. Asam lemak bebas, walaupun berada dalam jumlahkecil mengakibatkan rasa tidak lezat. Hal ini berlaku pada lemak yangmengandung asam lemak tidak dapat menguap, dengan jumlah atom Clebih besar dari 14.
Akibat Meningkatnya Asam Lemak Bebas
Asam lemak bebas dalam kosentrasi tinggi yang terikut dalamminyak sawit sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas inimengakibatkan rendemen minyak turun. Untuk itulah perlu dilakukanusaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas dalam minyak sawit.Kenaikan asam lemak bebas ditentukan mulai dari tandandipanen sampai tandan diolah di pabrik. Kenaikan ALB ini disebabkanadanya reaksi hidrolisa pada minyak.Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadarALB yang relatif tinggi dalm minyak sawit antara lain:
1.Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu
2.Keterlambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah
3.Penumpukan buah yang terlalu lama
4.Proses hidrolisa selama di pabrik.

Bahaya Asam Lemak Bebas
Jaringan lemak melepaskan asam lemak bebas dan gliserol kedalam darah, di mana asam lemak tersebut diangkut dengan albumian kehampir semua organ. Dilain pihak, gliserol berjalan terutama ke dalam hatidan sedikit ke dalam ginjal; hanya jaringan-jaringan ini tempatnya dapatdigunakan. Proporsi asam lemak bebas yang lebih besar dalam sirkulasidikonversi menjadi badan-badan keton, yang merupakan prinsip dalamhati. Badan-badan keton adalah bentuk energi yang lebih larut dalam airdari pada asam lemak.Asam lemak bebas terbentuk karena proses oksidasi, danhidrolisa enzim selama pengolahan dan penyimpanan. Dalam bahan pangan, asam lemak dengan kadar lebih besar dari berat lemak akan mengakibatkan rasa yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat meracuni tubuh. Timbulnya racun dalam minyak yang dipanaskan telah banyak dipelajari. Bila lemak tersebut diberikan pada ternak ataudiinjeksikan kedalam darah, akan timbul gejala diare, kelambatan pertumbuhan, pembesaran organ, kanker, kontrol tak sempurna pada pusatsaraf dan memperrsingkat umur.Kadar kolesterol darah yang meningkat berpengaruh tidak baikuntuk jantung dan pembuluh darah telah diketahui luas oleh masyarakat. Namun ada salah pengertian, seolah-olah yang paling berpengaruhterhadap kenaikan kolesterol darah ini adalah kadar kolesterol makanan.Sehingga banyak produk makanan, bahkan minyak goreng diiklankansebagai nonkolesterol.. Konsumsi lemak akhir-akhir ini dikaitkan dengan penyakit kanker. Hal ini berpengaruh adalah jumlah lemak dan mungkinasam lemak tidak jenuh ganda tertentu yang terdapat dalam minyaksayuran.
Penetapan Kadar Asam Lemak Bebas
Alkalimetri adalah penetapan kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa. Alkalimetri termasukreaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asamdengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral.Suatu indikator merupakan asam atau basa lemah yang berubah warna diantara bentuk terionisasinya dan bentuk tidakterionisasinya. Sebagai contoh fenolftalein (pp), mempunyai pka 9,4(perubahan warna antara pH 8,4-10,4). Struktur fenolftalein akanmengalami perataan ulang pada kisaran pH ini karena proton dipindahkandari struktur fenol dari pp sehingga pH meningkat akibatnya akan terjadi perubahan warna, (Anonimb, 2013).
Karakteristik
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asamkarboksilat dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H. Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam format,H3C-COOH yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang adalah asam propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnyamengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal, sehinggamembentuk rumus bangun alkana.Karena berguna dalam mengenal ciri-cirinya, asam lemakdibedakan menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asamlemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikitsatu ikatan ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya.Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam airterdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang(27° Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin mudahmembeku dan juga semakin sukar larut.Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi)daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuhmudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu, dikenalistilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.Keberadaan ikatan ganda pada asam lemak tak jenuhmenjadikannya memiliki dua bentuk: cis dan trans. Semua asam lemaknabati alami hanya memiliki bentuk cis (dilambangkan dengan "Z",singkatan dari bahasa Jerman zusammen). Asam lemak bentuk trans (transfatty acid, dilambangkan dengan "E", singkatan dari bahasa Jermanentgegen) hanya diproduksi oleh sisa metabolisme hewan atau dibuatsecara sintetis. Akibat polarisasi atom H, asam lemak cis memiliki rantaiyang melengkung. Asam lemak trans karena atom H-nya berseberangantidak mengalami efek polarisasi yang kuat dan rantainya tetap relatif lurus.Ketengikan (Ingg. rancidity) terjadi karena asam lemak padasuhu ruang dirombak akibat hidrolisis atau oksidasi menjadi hidrokarbon,alkanal, atau keton, serta sedikit epoksi dan alkohol (alkanol). Bau yangkurang sedap muncul akibat campuran dari berbagai produk ini.

ALAT DAN BAHAN :
v  ALAT:
1.    Erlenmeyer  300 ml
2.    Neraca digital
3.    Pengaduk
4.    Pendingin tegak
5.    Buret 50 ml
6.    Waterbath
7.    Corong
8.    Pipet tetes
9.    Gelas ukur 100 ml
10. Gelas piala 300 ml
v  BAHAN:
1.    Minyak goreng
2.    Alkohol netral
3.    NaOH 0,7331 N
4.    Indikator PP

CARA KERJA                      :
1)    Ditimbang minyak ± 5 g dalam erlenmeyer 300 ml
2)    Ditambahkan 50 ml alkohol netral
3)    Dipanaskan erlenmeyer berisi larutan diatas penangas listrik pendingin tegak selama 30 menit
4)    Didinginkan
5)    Ditambahkan beberapa tetes larutan indikator PP
6)    Dititrasi larutan dengan menggunakan larutan NaOH 0,1 N atau yang telah distandarisasi

PENGAMATAN                    :
·         Warna larutan sebelum penambahan indikator (PP)   = tidak berwarna
·         Warna larutan setelah penambahan indikator              = tidak berwarna
·         Warna larutan setelah titik akhir tercapai                      = merah muda

DATA PENIMBANGAN DAN PENITARAN        :
Ø  Bobot contoh                                                = 5,0138 g
Ø  Volume penitar (NaOH 0,7331 N)             = 0,9 ml

PERHITUNGAN                   :
% asam lemak bebas          =
                                                =
                                                =
                                                = 2,63%

KESIMPULAN                      :
Jadi, dari hasil perhitungan diatas didapatkan bahwa kadar asam lemak bebas dalam suatu sampel minyak goreng adalah 2,63%

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013.Asam Lemak .“http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_lemak ”. ( 19 November 2013).
Anonim. 2013.Asam Lemak Bebas (FFA).http://thi.fp.unsri.ac.id/index.php/posting/71”. (19 November 2013 )
Anonim. 2013. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Dasar (Teknik Pertanian).Instiper Yogyakarta. Yogyakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar