LAPORAN
LENGKAP
NAMA : ANNISA RAHMAYANI G
NIS : 124778
KELAS/KLMPK : III.A / A1.1
TANGGAL : 22 SEPTEMBER 2014
JUDUL : ”KADAR LEMAK DALAM KACANG GORENG CARA SOXHLET
”
TUJUAN :
Untuk mengetahui kadar lemak dalam kacang goreng dengan menggunakan metode
soxhlet
DASAR PRINSIP : mengeluarkan lemak dan zat yang terlarut dalam lemak
tersebut dari sampel yang telah kering benar dengan menggunakan pelarut
anhydrous.
REAKSI :-
LANDASAN TEORI : Lemak bebas diekstraksi dengan
pelarut non polar. Metode soxhlet yaitu lemak yang terekstrasi dalam pelarut
akan terakumulasi dalam wadah pelarut (labu Soxhlet), kemudian dipisahkan dari
pelarutnya dengan cara dipanaskan dengan oven 105 . Pelarut akan menguap
sedangkan lemak tidak karena titik didih lemak lebih tinggi dari 105 , sehingga
menguap dan tinggal dalam wadah. Lemak hasil ekstraksi kemudian ditimbang
beratnya lalu dihitung sehingga diperoleh kadar lemak dalam sampel.
LANDASAN TEORI :
Menurut
Lehninger (1982) lemak merupakan bagian dari lipid yang mengandung asam lemak
jenuh bersifat padat. Lemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam
serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar,
misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena, hexana dan
hidrokarbon lainnya. Lemak dapat larut dalam pelarut tersebut karena lemak
mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut (Herlina 2002).
Lipida
adalah golongan senyawa organik yang sangat heterogen yang menyusun jaringan tumbuhan
dan hewan. Lipida merupakan golongan senyawa organik kedua yang menjadi sumber
makanan, merupakan kira-kira 40% dari makanan yang dimakan setiap hari. Berbeda
dengan karbohidrat dan protein, lipida bukan suatu polimer, tidak mempunyai
satuan yang berulang. Pembagian yang didasarkan atas hasil hidrolisisnya,
lipida digolongkan menjadi lipida sederhana, lipida majemuk, dan sterol.
Minyak
dan lemak termasuk dalam golongan lipida sederhana. Minyak dan lemak yang telah
dipisahkan dari jaringan asalnya mengandung sejumlah kecil komponen selain
trigliserida, yaitu: lipida kompleks (lesitin, sephalin, fosfatida lainnya,
glikolipida), sterol yang berada dalam keadaan bebas atau terikat dengan asam
lemak, asam lemak bebas, lilin,pigmen yang larut dalam lemak, dan hidrokarbon.
Komponen tersebut mempengaruhi warna dan flavor produk.
Lemak
dan minyak terdiri dari trigliserida campuran, yang merupakan ester dari
gliserol dan asam lemak rantai panjang. Minyak nabati terdapat dalam
buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, akar tanaman, dan sayur-sayuran.
Dalam jaringan hewan lemak terdapat di seluruh badan, tetapi jumlah terbanyak
terdapat dalam jaringan adipose dan sumsum tulang. Secara kimia yang diartikan
dengan lemak adalah trigliserida dari gliserol dan asamlemak. Berdasarkan
bentuk strukturnya trigliserida dapat dipandang sebagai hasilkondensasi ester
dari satu molekul gliseril dengan tiga molekul asam lemak, sehingga senyawa ini
sering juga disebut sebagai triasilgliserol. Jika ketiga asam lemak penyusun lemak
itu sama disebut trigliserida paling sederhana. Tetapi jika ketiga asam lemak
tersebut tidak sama disebut dengan trigliserida campuran.
Dalam
mengetahui kadar lemak yang terdapat di bahan pangan dapat dilakukan dengan
mengekstraksi lemak. Namun mengekstrak lemak secara murni sangat sulit
dilakukan, sebab pada waktu mengekstraksi lemak, akan terekstraksi pula zat-zat
yang larut dalam lemak seperti sterol, phospholipid, asam lemak bebas, pigmen
karotenoid, khlorofil, dan lain-lain. Pelarut yang digunakan harus bebas dari
air (pelarut anhydrous) agar bahan-bahan yang larut dalam air tidak terekstrak
dan terhitung sebagai lemak dan keaktivan pelarut tersebut menjadi berkurang.
Sifat-sifat
dari lemak dapat diidentifikasi dengan beberapa metode Terdapat dua metode
untuk mengekstraksi lemak yaitu metode ekstraksi kering dan metode ekstraksi
basah. Metode kering pada ekstraksi lemak mempunyai prinsip bahwa mengeluarkan
lemak dan zat yang terlarut dalam lemak tersebut dari sampel yang telah kering
benar dengan menggunakan pelarut anhydrous. Keuntungan dari dari metode kering
ini, praktikum menjadi amat sederhana, bersifat universal dan mempunyai
ketepatan yang baik. Kelemahannya metode ini membutuhkan waktu yang cukup lama,
pelarut yang digunakan mudah terbakar dan adanya zat lain yang ikut terekstrak
sebagai lemak. Pada praktikum penetapan kadar lemak ini digunakan metode
ekstraksi kering yaitu metode Soxhlet.
Metode Soxhlet
Metode
Soxhlet termasuk jenis ekstraksi menggunakan pelarut semikontinu. Ekstraksi
dengan pelarut semikontinu memenuhi ruang ekstraksi selama 5 sampai dengan 10
menit dan secara menyeluruh memenuhi sampel kemudian kembali ke tabung
pendidihan. Kandungan lemak diukur melalui berat yang hilang dari contoh atau
berat lemak yang dipindahkan. Metode ini menggunakan efek perendaman contoh dan
tidak menyebabkan penyaluran. Walaupun begiru, metode ini memerlukan waktu yang
lebih lama daripada metode kontinu (Nielsen 1998).
Prinsip
Soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya
sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya
pendingin balik. Soxhlet terdiri dari pengaduk atau granul anti-bumping, still
pot (wadah penyuling, bypass sidearm, thimble selulosa, extraction liquid,
syphon arm inlet, syphon arm outlet, expansion adapter, condenser (pendingin),
cooling water in, dan cooling water out (Darmasih 1997).
Langkah-langkah
dalam metode Soxhlet adalah : menimbang tabung pendidihan ; menuangkan eter
anhydrous dalam tabung pendidihan, susun tabung pendidihan, tabung Soxhlet, dan
kondensator ; ekstraksi dalam Soxhlet ; mengeringkan tabung pendidihan yang
berisi lemak yang terekstraksi pada oven 1000C selama 30 menit ; didinginkan
dalam desikator lalu ditimbang (Nielsen 1998).
Sampel
yang sudah dihaluskan, ditimbang 5 sampai dengan 10 gram dan kemudian dibungkus
atau ditempatkan dalam “Thimble” (selongsong tempat sampel) , di atas sampel
ditutup dengan kapas. Pelarut yang digunakan adalah petroleum spiritus dengan
titik didih 60 sampai dengan 80°C. Selanjutnya, labu kosong diisi butir batu
didih. Fungsi batu didih ialah untuk meratakan panas. Setelah dikeringkan dan
didinginkan, labu diisi dengan petroleum spiritus 60 – 80°C sebanyak 175 ml.
Digunakan petroleum spiritus karena kelarutan lemak pada pelarut organik.
Thimble yang sudah terisi sampel dimasukan ke dalam Soxhlet. Soxhlet
disambungkan dengan labu dan ditempatkan pada alat pemanas listrik serta
kondensor . Alat pendingin disambungkan dengan Soxhlet. Air untuk pendingin
dijalankan dan alat ekstraksi lemak kemudian mulai dipanaskan (Darmasih 1997).
Ketika
pelarut dididihkan, uapnya naik melewati Soxhlet menuju ke pipa pendingin. Air
dingin yang dialirkan melewati bagian luar kondensor mengembunkan uap pelarut
sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke thimble. Pelarut melarutkan
lemak dalam thimble, larutan sari ini terkumpul dalam thimble dan bila
volumenya telah mencukupi, sari akan dialirkan lewat sifon menuju labu.
Proses dari pengembunan hingga pengaliran disebut sebagai refluks. Proses
ekstraksi lemak kasar dilakukan selama 6 jam. Setelah proses ekstraksi selesai,
pelarut dan lemak dipisahkan melalui proses penyulingan dan dikeringkan
(Darmasih 1997).
Faktor yang Memengaruhi Kadar Lemak
Faktor-faktor
yang memengaruhi laju ekstraksi adalah tipe persiapan sampel, waktu ekstraksi,
kuantitas pelarut, suhu pelarut, dan tipe pelarut. Dibandingkan dengan cara
maserasi, ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi
karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan
ekstrak. Makin polar pelarut, bahan terekstrak yang dihasilkan tidak berbeda
untuk kedua macam cara ekstraksi. Fenolat total yang tertinggi didapatkan pada
proses ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Sifat antibakteri tertinggi terjadi
pada ekstrak yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan pelarut etil asetat
untuk ketiga macam bakteri uji Gram-positif. Semua ekstrak tidak menunjukkan
daya hambat yang berarti pada semua bakteri uji Gram-negatif (Lucas dan David
1949).
Pelarut Heksana
n-Heksana
adalah bahan kimia yang terbuat dari minyak mentah. Normal heksana tidak
berwarna dan memiliki bau yang tajam. Bahan ini mudah terbakar dan uapnya
bersifat eksplosif. Kebanyakan heksana digunakan pada industri sebagai pelarut.
Pelarut yang menggunakan n-heksana bisanya digunakan untuk mengestrak minyak
sayuran dari hasil pertanian, seperti kedelai. Pelarut ini juga digunakan
sebagai agen pembersih pada percetakan, tekstil, furniture, dan industri
pembuatan sepatu. Heksana larut hanya pada air. Kebanyakan n-heksana yang
tumpah di air akan mengapung ke permukaan dimana heksana akan menguap ke udara
(U.S. Department of Health and Human Services 1999).
ALAT DAN BAHAN :
·
ALAT :
1. Labu lemak
2. Soxhlet
3. Hotplate
4. Neraca digital
5. Gelas piala 100 ml
6. Lumpang porselin
7. Oven
·
BAHAN :
1. Kacang goreng
2. N-heksana
3. Kertas saring
CARA KERJA :
1. Labu lemak yang telah dibersihkan
dikeringkan dalam oven selama 30 menit dalam suhu 105 oC dan
didinginkan
2. Labu lemak ditimbang kosong terlebih
dahulu sebelum digunakan.
3. Sampel yang telah dihaluskan ditimbang ±10 gram di
dalam kertas saring yang sesuai ukurannya.
4. kemudian dimasukkan kedalam alat
ekstraksi Soxhlet.
5. Pelarut lemak dimasukkan kedalam
labu lemak secukupnya.
6. Dituang pelarut (hexana) secukupnya
ke dalam alat ekstraksi Soxhlet
7. Dipanaskan diatas hotplate ± 6 jam
8. Kemudian dimatikan hotlate dan
dibiarkan dingin.
9. Setelah dingin dilepas alat
estraksi, dan dipanaskan kembali labu lemak hingga n-heksana menguap dan yang
tersisa adalah lemak
10. Labu lemak dikeringkan sekitar 30 menit
di dalam oven
11. Kemudian ditimbang lagi labu lemak
beserta lemaknya
DATA
PENIMBANGAN :
·
Bobot
sampel (kacang) = 10,1333 g
·
Bobot
labu kosong = 99,5459 g
·
Bobot
labu + lemak = 103,6436 g
·
Bobot
lemak =
4,0977 g
PERHITUNGAN :
% lemak = bobot lemak/ bobot sampel x 100%
= 4,0977 g/ 10,1333 g x 100%
= 40,44 %
KESIMPULAN :
Jadi, dari hasil perhitungan diatas
didapatkan bahwa kadar lemak dalam kacang goreng denga metode soxhlet adalah
40,44 %
DAFTAR PUSTAKA
rianrtandra.wordpress.com/2013/03/23/analisa-kadar-lemak/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar